HADITS KE-62
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه
قَالَ: ( كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم -عَلَى عَهْدِهِ-
يَنْتَظِرُونَ اَلْعِشَاءَ حَتَّى تَخْفِقَ رُؤُوسُهُمْ ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلَا
يَتَوَضَّئُونَ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ ُ
وَأَصْلُهُ فِي مُسْلِم
Anas Ibnu
Malik Radliyallaahu 'anhu berkata: pernah para shahabat Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam pada jamannya menunggu waktu isya' sampai kepala mereka
terangguk-angguk (karena kantuk) kemudian mereka shalat dan tidak berwudlu
Dikeluarkan oleh Abu Dawud shahih menurut Daruquthni dan berasal dari riwayat
Muslim
HADITS KE-63
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهَا قَالَتْ: ( جَاءَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ إِلَى اَلنَّبِيِّ
صلى الله عليه وسلم فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنِّي اِمْرَأَةٌ
أُسْتَحَاضُ فَلَا أَطْهُرُ أَفَأَدَعُ اَلصَّلَاةَ؟ قَالَ: لَا
إِنَّمَا ذَلِكَ عِرْقٌ وَلَيْسَ بِحَيْضٍ فَإِذَا أَقْبَلَتْ حَيْضَتُكِ فَدَعِي
اَلصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ اَلدَّمَ ثُمَّ صَلِّي ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
لْبُخَارِيِّ: ( ثُمَّ تَوَضَّئِي
لِكُلِّ صَلَاةٍ ) وَأَشَارَ مُسْلِمٌ إِلَى أَنَّهُ حَذَفَهَا عَمْدً ا
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Fathimah
binti Abu Hubaisy datang ke hadapan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam seraya
berkata: Wahai Rasulullah sungguh aku ini perempuan yang selalu keluar darah
(istihadlah) dan tidak pernah suci bolehkah aku meninggalkan shalat؟ Rasul menjawab: "Tidak boleh itu
hanya penyakit dan bukan darah haid Apabila haidmu datang tinggalkanlah shalat
dan apabila ia berhenti maka bersihkanlah dirimu dari darah itu (mandi) lalu
shalatlah" Muttafaq Alaihi
Menurut
Riwayat Bukhari: "Kemudian berwudlulah pada setiap kali hendak
shalat" Imam Muslim memberikan isyarat bahwa kalimat tersebut sengaja
dibuang oleh Bukhari
HADITS KE-64
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رضي
الله عنه قَالَ: ( كُنْتُ رَجُلاً مَذَّاءً فَأَمَرْتُ اَلْمِقْدَادَ بْنَ
اَلْأَسْوَدِ أَنْ يَسْأَلَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَسَأَلَهُ ؟ فَقَالَ: فِيهِ اَلْوُضُوءُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيّ ِ
Ali Ibnu
Abu Thalib Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku adalah seorang laki-laki yang
sering mengeluarkan madzi maka aku suruh Miqdad untuk menanyakan hal itu pada
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan bertanyalah ia pada beliau Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab: "Dalam masalah itu wajib
berwudlu" Muttafaq Alaihi lafadznya menurut riwayat Bukhari
HADITS KE-65
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهَا; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَبَّلَ بَعْضَ نِسَائِهِ ثُمَّ
خَرَجَ إِلَى اَلصَّلَاةِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ
وَضَعَّفَهُ اَلْبُخَارِيّ
Dari
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mencium
sebagian istrinya kemudian keluar menunaikan shalat tanpa berwudlu dahulu
Diriwayatkan oleh Ahmad dan dinilai lemah oleh Bukhari
HADITS KE-66
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ: أَخَرَجَ
مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا؟ فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ
اَلْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
) أَخْرَجَهُ مُسْلِم
Abu
Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu merasakan sesuatu dalam
perutnya kemudian dia ragu-ragu apakah dia mengeluarkan sesuatu (kentut) atau
tidak maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid kecuali ia mendengar
suara atau mencium baunya" Dikeluarkan oleh Muslim
HADITS KE-67
وَعَنْ طَلْقِ بْنِ عَلِيٍّ رضي الله
عنه قَالَ: ( قَالَ رَجُلٌ: مَسَسْتُ ذَكَرِي أَوْ قَالَ اَلرَّجُلُ يَمَسُّ
ذَكَرَهُ فِي اَلصَّلَاةِ أَعَلَيْهِ وُضُوءٍ ؟ فَقَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم "لَا إِنَّمَا هُوَ
بَضْعَةٌ مِنْكَ ) أَخْرَجَهُ اَلْخَمْسَةُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّان
وَقَالَ اِبْنُ اَلْمَدِينِيِّ: هُوَ أَحْسَنُ مِنْ حَدِيثِ بُسْرَةَ
Thalq Ibnu
Ali Radliyallaahu 'anhu berkata: Seorang laki-laki berkata: saya menyentuh
kemaluanku atau ia berkata: seseorang laki-laki menyentuh kemaluannya pada
waktu shalat apakah ia wajib berwudlu؟
Nabi menjawab: "Tidak karena ia hanya sepotong daging dari tubuhmu"
Dikeluarkan oleh Imam Lima dan shahih menurut Ibnu Hibban Ibnul Madiny berkata:
Hadits ini lebih baik daripada hadits Busrah
HADITS KE-68
عَنْ بُسْرَةَ بِنْتِ صَفْوَانَ رَضِيَ
اَللَّهُ عَنْهَا ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ
مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ
اَلْخَمْسَةُ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَابْنُ حِبَّان َ وَقَالَ
اَلْبُخَارِيُّ هُوَ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي هَذَا اَلْبَابِ
Dari
Busrah binti Shofwan Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Barangsiapa menyentuh kemaluannya maka hendaklah ia
berwudlu" Dikeluarkan oleh Imam Lima dan hadits shahih menurut Tirmidzi
dan Ibnu Hibban Imam Bukhari menyatakan bahwa ia adalah hadits yang paling shahih
dalam bab ini
HADITS KE-69
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهَا; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (
مَنْ أَصَابَهُ قَيْءٌ أَوْ رُعَافٌ أَوْ قَلَسٌ أَوْ مَذْيٌ فَلْيَنْصَرِفْ
فَلْيَتَوَضَّأْ ثُمَّ لِيَبْنِ عَلَى صَلَاتِهِ وَهُوَ فِي ذَلِكَ لَا
يَتَكَلَّمُ ) أَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَ ه
وَضَعَّفَهُ أَحْمَدُ وَغَيْرُهُ
Dari
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa
yang muntah atau mengeluarkan darah dari hidung (mimisan) atau mengeluarkan
dahak atau mengeluarkan madzi maka hendaklah ia berwudlu lalu meneruskan sisa
shalatnya namun selama itu ia tidak berbicara" Diriwayatkan oleh Ibnu
Majah namun dianggap lemah oleh Ahmad dan lain-lain
HADITS KE-70
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ
اَللَّهُ عَنْهُمَا; ( أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ اَلْغَنَمِ؟ قَالَ: إِنْ شِئْتَ قَالَ: أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ اَلْإِبِلِ ؟
قَالَ: نَعَمْ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِم
Dari Jabir
Ibnu Samurah Radliyallaahu 'anhu bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam : Apakah aku harus berwudlu setelah makan daging
kambing؟ Beliau menjawab: "Jika engkau
mau" Orang itu bertanya lagi: Apakah aku harus berwudlu setelah memakan
daging unta؟ Beliau menjawab: "Ya"
Diriwayatkan oleh Muslim
HADITS KE-71
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ غَسَّلَ مَيْتًا
فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ حَمَلَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ
وَالنَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَه وَقَالَ أَحْمَدُ لَا يَصِحُّ فِي
هَذَا اَلْبَابِ شَيْءٌ
Dari Abu
Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Barangsiapa yang memandikan mayyit hendaknya ia mandi dan
barangsiapa yang membawanya hendaknya ia berwudlu" Dikeluarkan oleh Ahmad
Nasa'i dan Tirmidzi Tirmidzi menyatakan hadits ini hasan sedang Ahmad berkata:
tak ada sesuatu yang shahih dalam bab ini
HADITS KE-72
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ أَبِي
بَكْرٍ رَحِمَهُ اَللَّهُ; ( أَنَّ فِي اَلْكِتَابِ اَلَّذِي كَتَبَهُ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِعَمْرِو بْنِ حَزْمٍ: أَنْ لَا يَمَسَّ اَلْقُرْآنَ
إِلَّا طَاهِرٌ ) رَوَاهُ مَالِكٌ مُرْسَلاً وَوَصَلَهُ النَّسَائِيُّ
وَابْنُ حِبَّانَ وَهُوَ مَعْلُولٌ
Dari
Abdullah Ibnu Abu Bakar Radliyallaahu 'anhu bahwa dalam surat yang ditulis
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk Amr Ibnu Hazm terdapat
keterangan bahwa tidak boleh menyentuh Al-Qur'an kecuali orang yang suci
Diriwayatkan oleh Malik dan mursal Nasa'i dan Ibnu Hibban meriwayatkannya
dengan maushul hadits ini ma'lul
HADITS KE-73
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهَا قَالَتْ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُذْكُرُ اَللَّهَ
عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَعَلَّقَهُ اَلْبُخَارِيّ
Aisyah
Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu
berdzikir kepada Allah dalam setiap saat Diriwayatkan oleh Muslim dan dita'liq
oleh Bukhari
HADITS KE-74
عَنْ أَنَسِ]بْنِ مَالِكٍ] رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
اِحْتَجَمَ وَصَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ
وَلَيَّنَه
Dari Anas
Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
berbekam lalu shalat tanpa berwudlu Hadits dikeluarkan dan dilemahkan oleh
Daruquthni
HADITS KE-75
عَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهُمَا; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( يَأْتِي
أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ فِي صَلَاتِهِ فَيَنْفُخُ فِي مَقْعَدَتِهِ فَيُخَيَّلُ
إِلَيْهِ أَنَّهُ أَحْدَثَ وَلَمْ يُحْدِثْ فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ فَلَا يَنْصَرِفُ
حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا ) أَخْرَجَهُ اَلْبَزَّار
وَأَصْلُهُ فِي اَلصَّحِيحَيْنِ مِنْ
حَدِيثِ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْد
وَلِمُسْلِمٍ: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
نَحْوُهُ
وَلِلْحَاكِمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
مَرْفُوعًا ( إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ فَقَالَ: إِنَّكَ أَحْدَثْتَ
فَلْيَقُلْ: كَذَبْتَ ) وَأَخْرَجَهُ اِبْنُ حِبَّانَ بِلَفْظِ ( فَلْيَقُلْ فِي
نَفْسِهِ )
Dari Ibnu
Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Setan itu akan mendatangi seseorang di antara kamu pada saat
dia shalat lalu meniup pada duburnya dan membuatnya berkhayal seakan-akan ia
telah kentut padahal ia tidak kentut Jika ia mengalami hal itu maka janganlah
ia membatalkan shalat sampai ia mendengar suara atau mencium baunya"
Dikeluarkan oleh al-Bazzar
Hadits
tersebut berasal dari shahih Bukhari-Muslim dari hadits Abdullah Ibnu Zaid
Hadits
serupa juga terdapat dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah
Menurut
Hakim dari Abu Said dalam hadits marfu' : "Apabila setan datang kepada
seseorang di antara kamu lalu berkata: Sesungguhnya engkau telah berhadats
hendaknya ia menjawab: Engkau bohong" Hadits ini juga dikeluarkan oleh
Ibnu Hibban dengan lafadz: "Hendaknya ia mengatakan dalam hatinya
sendiri"
0 komentar:
Posting Komentar