Home » » Meneladani Akhlak Nabi Saw (pidato)

Meneladani Akhlak Nabi Saw (pidato)

Written By pp ashshiddiqiyah on Rabu, 10 Desember 2014 | 05.03



Kalau anda  membeli  tomat
pilihlah yang bulat-bulat,
kalau anda ingin selamat,
jawab lah salam ku dengan semangat

Assalamu ‘alaikum. Wr. Wb

اَلْحَمْدُ لِلّهِ، اَلذِي بَعَثَ رَسُـوْلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِتَتْمـِيْمِ مَكَارِمَ الْاَخْـلاَقِ، اَشْـهَدُ اَنْلاَاِلهَ اِلاَّاللَّهُ ، وَحْدَهُ لاَشَـرِيْكَ لَهُ، وَاَشْـهَدُ اَنَّ سَـيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ  وَرَسُـوْلُهُ ،اَللَّهُمَّ صَـلِّ وَسَـلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ ،وَعَلٰى آلِهِ وَصَـحْبِهِ  اَجْمَعِيْن .

yang saya hormati orang-orang tua kami, alim ulama, cerdik pandai, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan saudara-saudari yang  dirahmati Allah.

Alhamdulillah mari kita panjatkan puja dan syukur kehadirat Allah SWT yang mana kita semua masih tetap diberikannya nikmat yang tak bisa kita hitung berapa jumlahnya, utamanya nikmat hidup yang disinari dengan iman dan islam.

Shalawat beriring salam mari kita haturkan keharibaan Nabi kita, Nabi besar Muhammad Saw . yang berkat perjuangan  beliau islam bisa kita nikmati sampai sekarang ini.  Mari kita perbanyak shalawat kepada beliau, mudah-mudahan kita mendapatkan syafa’at beliau dihari perhitungan nanti.
Bapak2 / ibu2 / saudara/ saudari yang dirahmati Allah.
Disini,  Izinkanlah saya memberikan sedikit bahan perenungan bagi kita semua,dengan tema Meneladani Akhlak Nabi  Muhammad Saw . dalam rangka memabangun dan memajukan generasi muda yang berakhlak dan terpuji di kecamatan sungai kanan ini.
Didalam Al-Qur`an banyak ayat yang menyebut keagungan beliau. Ayat yang paling sarat memuji Nabi akhir zaman Muhammad SAW adalah ayat yang berbunyi:
وَاِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

"Sesungguhnya engkau (hai Muhammad) memiliki akhlak yang sangat agung." (QS.al-Qalam:4)
Kata khuluq yang berarti akhlak secara bahasa mempunyai akar kata yang sama dengan khalaq yang berarti ciptaan. Bedanya adalah kalau khalaq lebih bermakna ciptaan Allah yang bersifat lahiriah dan fisikal, maka khuluq adalah ciptaan Allah yang bersifat batiniah.Ada Seorang sahabat pernah mengenang Nabi yang mulia SAW dengan kalimat : 

كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلّى اللّه عليه وسلم اَحْسَنَ النَّاسِ خَلْقًا وَ خُلُقًا

Bahwa Rasulullah saw adalah manusia yang terbaik secara khalaq dan khuluq”. Dengan kata lain, Nabi Muhammad saw adalah manusia sempurna dalam segala aspek, baik lahiriyah maupun batiniyahnya."

Kesempurnaan lahiriyah beliau sering kita dengar dari riwayat-riwayat para sahabat yang melaporkan tentang sifat-sifat beliau. Hindun bin Abi Halah misalnya, mendeskripsikan sifat-sifat lahiriyah Nabi SAW dengan gambaran :

 "Nabi Muhammad saw adalah seorang manusia yang sangat anggun, yang wajahnya bercahaya bagaikan bulan purnama di saat sempurnanya. Badannya tinggi sedang. Postur tubuhnya tegap. Rambutnya ikal dan panjang yang tidak melebihi daun telinganya. Warna kulitnya terang. Dahinya luas. Alisnya memanjang halus, bersambung dan indah”.

Gambaran yang diberikan para sahabat Nabi tentang sifat-sifat manusia yang agung seperti ini banyak kita temukan di dalam kitab-kitab yang disusun oleh ulama islam dan dibuktikan oleh segenap ilmuwan muslim maupun non muslim.

Bapak2 / ibu2 / saudara / saudari yang dirahmati Allah.

Kita semua harus sadar bahwa manusia yang paling utama dan wajib  kita tiru akhlaknya adalah Nabi kita, Nabi Muhammad Saw. Karena yang paling patut diteladani adalah nabi muhammad Saw, sesuai dengan yang dijelaskan Al-Qur’an.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُـوْلِ اللَّهِ أسْـوَةٌ حَسَـنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوْااللَّهَ وَاليَوْمَ الآخِرَوَذَكَرَاللَّهَ كَثِيْرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri tauladan yang baik) bagimu (yaitu)  bagi orang yang mengharap (Rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S Al-Ahzab : 21)

Semua yang ada dalam diri Rasulullah menjadi teladan bagi kita. Kita harus tiru bagaimana akhlak beliau kepada sahabat , akhlak beliau kepada orangyang lebih tua, akhlak beliau kepada anaknya, akhlak beliau kepada alam, semua harus kita teladani dan kita amalkan.

Sekarang ini, dijaman yang kita katakan moderen, bisa kita lihat akhlak yang tumbuh dimasyarakat kita. Anak sudah tidak beradab lagi kepada orang tua, kenapa..?? karena orang tua tidak berakhlak seperti akhlak rosul. Generasi muda sudah tidak lagi diajari tata krama, sopan santun dalam berbicara dan bertindak. Jadi tidak mengherankan lagi efeknya bisa kita lihat dimasyarakat kita ini. Orang tua tidak lagi memberikan pendidikan kepada anaknya dirumah , padahal pendidikan yang paling utama dan pertama bukan dilaksanakan dan diterima disekolah atau pesantren. Tapi diterima dan diserap oleh anak di rumah dan dari orang tuanya.

Inilah yang sering terlupakan dan terabaikan, bahkan sebagaian ada yang berpendapat kalau sudah dimasukkan kesekolah maka tugas orang tua sudah selesai, padahal belum. jadi mari kita semua berfikir dan merenung apa solusi yang akan kita lakukan meredam degradasi moral sekarang ini khususnya dimasyarakat kita ini.

Dan kepada generasi muda, mari kita perbaiki akhlak kepada orang tua kita, kita sayangi mereka, kita harus ingat jasa-jasa mereka, bagaimana ibu mengandung dan melahirkan kita, merawat dan menjaga kita sampai sekarang ini. Bagaimana ayah mencari nafkah kita, menjaga dan melindungi kita dengan tetesan air mata dan keringat , banting tulang, semua untuk kita.

Kita masih beruntung memiliki orang tua. Baginda Rosul sebagaimana kita tahu, ketika dalam kandungan ayahnya sudah wafat, umur enam tahun ibunya wafat, umur delapan tahun  neneknya wafat dan pekerjaannnya menggembala kambing, umur dua belas tahun beliau telah berkerja sebagai pedagang lintas negara. Sungguh beruntung kita sekarang ini. Patutlah Al-Qur’an memerintahkan kita :

فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّۢ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًۭا كَرِيمًۭا

maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Mengatakan “Ah” saja tidak boleh apalagi memarahi dan memukul mereka. Ini harus kita fikirkan sebagai manusia yang dianugerahkan akal oleh Allah Swt.

Mungkin Demikianlah uraian singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, mudah mudahan bermanfaat bagi kita semua sebagai bahan renungan dan pelajaran.

Hidung panjang gajah namanya
Bambu muda namanya rebung
Sekian dulu pidatonya
Lain waktu kita sambung

Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan sampai berkarat
Kalau ada kata yang salah
Maafkan saya dunia akhirat

Wallahu yahdi ila shirotil mustaqim

wassalamu ‘alaikum Wr. Wb




Oleh : RPS
Share this article :

1 komentar:

  1. Terima kasih atas info dan ilmunya
    Semoga bermanfaat bagi kami semua


    Jazakallah Khairan Katsiran
    Aamiin

    BalasHapus

 
Support : Official
Copyright © 2020. PP.ASHSHIDDIQIYAH SIMANDIANGIN - All Rights Reserved
Published by Ponpes Ashshiddiqiyah