Home » » Persahabatan Dan Iman (Episode 1)

Persahabatan Dan Iman (Episode 1)

Written By pp ashshiddiqiyah on Jumat, 25 April 2014 | 01.34




1. Pertemuan

Dipagi hari yang cerah,  cahaya matahari yang begitu hangatnya menyinari tanah dan daun-daun yang masih basah oleh linangan-linangan embun. Matahari menyapa seluruh penjuru bumi tanpa terlewat satupun.  Pagi yang penuh berkah dan rahmat,  pagi yang membawa kedamaian dan semangat baru bagi setiap makhluk yang menyongsongnya.
Ahmad mengendarai sepeda motor bututnya sambil menuju kekampus. Dan tiba-tiba motornya mati. Ia turun dari sepeda motornya lalu melihat dan memeriksa mesin motornya . Ahmad lantas berkata “ sial, mengapa motorku tiba-tiba mati begini, padahal semalam baru diservis. Kalau saja motorku tak mati begini pasti aku sudah sampai kekampus. Dasar sial.” (sambil menendang motor bututnya).
Lalu ia melihat keatas langit dan berdoa “ ya robb, mengapa aku bernasib begini, apa salahku kepadamu, padahal aku selalu beribadah kepadamu. Jika saja motorku tidak mati maka aku akan sampai pada saat ini ya robb. Tolonglah aku ya robb”.
Tak lama ia berdoa tiba-tiba ada seekor kucing yang menyeberang bersama anak anaknya. baru saja berjalan tiba-tiba kucing dan anak yang dibawanya itu ditabrak oleh sebuah mobil. Pada saat itu ahmad yang sedang berada dipinggir jalan melihat dan berteriak kepada pengemudi truk, “ hei berhenti”, tapi pengemudi truk itu tak mendengarkannya dan terus tancap gas tanpa memperdulikan apa-apa. Ahmad mengambil kantong plastik didalm box sepeda motornya dan berjalan ketengah jalan dimana dua ekor kucing itu terlindas. Ia mengambil dua bangkai kucing itu dan ia masukkan kedalam kantong plastik yang selalu ia bawa sebagai antisipasi menyelamatkan barang yang ia bawa jika hari hujan. Didalam hati  ia berkata “ ya, Allah maafkan aku yang tak mengenal dan memahami kuasamu,  jika saja aku bernasib seperti kucing itu maka aku tidak akan melihat dunia ini lagi, ya robb aku bersyukur masih hidup sampai detik ini, terima kasih ya robb”, sambil menyesali perkataannya beberapa saat yang lalu.
Masih terpaku dengan suasana tiba-tiba datanglah seseorang  dari belakangnya, dan membuat Ahmad terkejut, orang yang melihat Ahmad kemudian bertanya kepada nya :
Apa yang ada ditanganmu itu,.??
Ahmad menjawab “ ini bangkai kucing yang baru saja ditabrak oleh truk yang melintas, aku kasihan makanya aku mengambil dan memasukkanya kekantong plastik ini”
“oh, memangnya mas lagi apa disini..?? kata orang itu
“Siapa kau..?? jangan ikut campur urusan orang lain ya”, kata ahmad yang merasa dicurigai .
“Maaf mas, aku tak bermaksud ikut campur dan menuduh , aku hanya ingin membantumu menyelesaikan masalahmu” kata orang itu ramah .
“Begini mas, ketika saya mengendarai motor butut ini, tiba-tiba motor saya mogok (mati), tadi sudah saya periksa tapi saya tidak tahu apa yang bermasalah, padahal motornya baru kemarin diservis” jelasnya.
“oh begitu, mas punya obeng atau kunci-kunci..??” kata orang itu
Ada mas, ini (sambil memberikan segepok obeng dang kunci yang diikat dengan karet)
Jhons tunggu sebentar ya mas, saya periksa dulu, (sambil berjongkong memeriksa motor Ahmad). Oh ya ngomong-ngomong nama mas siapa..??
Ahmad menjawab “Namaku ahmad, kalau mas ini siapa..??”
Orang itu menjawab “namaku Jhons, lebih tepatnya Jhons Bernard. Sudah berapa lama usia motor ini mas..??”
“sekitar tujuh tahun” jawab ahmad.
“sudah lama juga ya. Nah coba dihidupkan mas” kata orang itu.
Ahmad menjawab “Iya mas saya coba” (sambil menghidupkan motornya)
Gruum... Gruum...  Gruum... Gruum...  Gruuuum... Gruuuuum... Gruuuuuuuuum
“Alhamdulillah sudah hidup. Terima kasih banyak mas  jhons. Mas hendak kemana maukah saya antar, saya harus membalas budi mas ini. Oh ya jangan panggil saya mas dong, saya kan masih muda” kata ahmad
“Iya deh tapi saya juga jangan dipanggil mas, hehehe” sahut jhons.
“terima kasih sekali tapi saya  berjalan saja, soalnya rumah saya dekat sini koq. Kalau ada waktu mas eh ahmad bisa mampir ketempat saya. Ini kartu nama saya” sambil jhons memeberikan selembar kertas.
“terima kasih, lain kali izinkan saya membalas budi baikmu ya” kata Ahmad
ok, sampai jumpa

Bersambung..



Oleh : Abdul Rasyid (Arif Fiver)
NB : copy paste sertakan link 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Official
Copyright © 2020. PP.ASHSHIDDIQIYAH SIMANDIANGIN - All Rights Reserved
Published by Ponpes Ashshiddiqiyah