Home » » Persahabatan Dan Iman 2 (episode 2)

Persahabatan Dan Iman 2 (episode 2)

Written By pp ashshiddiqiyah on Kamis, 01 Mei 2014 | 06.57



2. siapa orang itu

Sambil melihat jam ditangannya menunjukkan waktu sudah  pukul 08.00 pagi, ahmad berkata “aduh sudah jam 08.00, jika aku tidak cepat-cepat pasti aku akan terlambat (sambil mendorong motornya). Kemudian Ahmad menghidupkan motornya dan tanpa memanaskan mesin terlebih dahulu ia langsung tancap gas menuju ke kampus .
Sesampainya dikampus  Ahmad melihat jam di pos satpam , dia sudah terlambat beberapa menit , dia memarkirkan motornya disembarang tempat  tanpa menghiraukannya lagi  dia langsuang berlari menuju kelasnya . beberapa meter dari kelasnya dimulai berjalan pelan-pelan sambil harap-harap cemas sambil berkata lirih “ mudah-mudahan dosen killer itu belum datang” , tapi kalau dia sudah datang bisa gawat nih, dia masih berkhayal tentang apa yang akan terjadi. Ahmad berjalan dengan berjinjit, (tik tik tik)  terdengar suara kaki Ahmad pelan dan menuju kepintu. Nafasnya berdegup kencang naik turun tak teratur, sambil membuka pintu sedikit sambil mengintip kedalam .  ia tidak melihat seorangpun dari celah itu, kemudian dia membuka pintu lebih lebar lagi tapi alangkah terkejutnya dia tatkala melihat ruangan yang kosong, sunyi  tak ada seorangpun. Ditengah kebingungannya Ahmad duduk lesu sambil terus berfikir, “koq ga’ ada orang ya” tanyanya dalam hati.
Ahmad bangkit dari duduknya dan bertanya kepada salah seorang mahasiswa yang lewat, “ mas, mohon maaf, koq ruangan ini kosong ya.? Tanya Ahmad
Orang itu menjawab “ Owh, semuanya udah pergi mas, dengar-dengar ke museum”.
“astaghfirullah” kata Ahmad
“Makasih ya mas” kata ahmad pula
“iya mas” kata orang itu.
Ahmad meracau sendiri “ aku koq jadi pelupa seperti ini” sambil memukul-mukul dinding.
Merasa menyesal dengan apa yang terjadi, ahmad berjalan pelan  meninggalkan ruangan itu sambil masih dengan sedikit meracau tak jelas.
Melewati sebuah ruangan Ahmad mendengar seseorang berkata “seseorang yang tak mau bersyukur, maka dialah orang-orang yang merugi. Hidup ini harus selalu bersyukur dan banyak orang yang tak bersyukur kepada tuhannya, sehingga hidupnya selalu dalam kesulitan dan penuh penyesalan. Sedikit yang berkah lebih baik dari pada banyak yang membawa bencana.”.
Sambil berjalan Ahmad merenungi kata-kata itu, dan tiba-tiba Ahmad memutuskan untuk menemui orang yang berbicara tadi, ia kembali keruangan yang ia lewati itu, tapi malangnya dia tak menemui siapapun diruangan itu. Dalam hati Ahmad perasaan semakin bergolak antara takut dan penasaran, “kemana ya orang yang ngomong tadi” bisik ahmad.
Ahmad Berjalan keluar menuju sebuah tempat yang biasa dia kunjungi, ya itu adalah musholla kampus. ia pergi mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat dhuha dua rakaat dan berdoa kepada Allah sambil mengadukan keluh kesahnya.
“ya, allah yang maha kuasa, yang maha kaya, engkau adalah raja yang memiliki segalanya, kekuasaanmu tidak terbatas, kekuataanmu tidak terhingga,kekayaanmu tak terhitung. Aku datang mengadu kepadamu ya Allah, tunjuki aku dalam setiap langkahku, agar setiap keputusanku benar, setiap perbuatanku terjaga dari buruk sangka kepadamu ya Allah, aku memohon kepadamu ya Allah” ucap Ahmad dalam doanya.
Setelah berdoa, Ahmad pulang dengan sedikit ketenangan jiwa tapi masih bertanya dalam hati, “Siapa orang yang berbicara tadi”
Bersambung...


Oleh : Abdur Rasyid (Arif Fiver)
Copy Paste sertakan Link


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Official
Copyright © 2020. PP.ASHSHIDDIQIYAH SIMANDIANGIN - All Rights Reserved
Published by Ponpes Ashshiddiqiyah