2.
siapa orang itu
Sambil melihat
jam ditangannya menunjukkan waktu sudah
pukul 08.00 pagi, ahmad berkata “aduh sudah jam 08.00, jika aku tidak
cepat-cepat pasti aku akan terlambat (sambil mendorong motornya). Kemudian
Ahmad menghidupkan motornya dan tanpa memanaskan mesin terlebih dahulu ia
langsung tancap gas menuju ke kampus .
Sesampainya
dikampus Ahmad melihat jam di pos satpam
, dia sudah terlambat beberapa menit , dia memarkirkan motornya disembarang
tempat tanpa menghiraukannya lagi dia langsuang berlari menuju kelasnya . beberapa
meter dari kelasnya dimulai berjalan pelan-pelan sambil harap-harap cemas
sambil berkata lirih “ mudah-mudahan dosen killer itu belum datang” , tapi
kalau dia sudah datang bisa gawat nih, dia masih berkhayal tentang apa yang
akan terjadi. Ahmad berjalan dengan berjinjit, (tik tik tik) terdengar suara kaki Ahmad pelan dan menuju
kepintu. Nafasnya berdegup kencang naik turun tak teratur, sambil membuka pintu
sedikit sambil mengintip kedalam . ia
tidak melihat seorangpun dari celah itu, kemudian dia membuka pintu lebih lebar
lagi tapi alangkah terkejutnya dia tatkala melihat ruangan yang kosong, sunyi tak ada seorangpun. Ditengah kebingungannya
Ahmad duduk lesu sambil terus berfikir, “koq ga’ ada orang ya” tanyanya dalam
hati.
Ahmad bangkit
dari duduknya dan bertanya kepada salah seorang mahasiswa yang lewat, “ mas,
mohon maaf, koq ruangan ini kosong ya.? Tanya Ahmad
Orang itu
menjawab “ Owh, semuanya udah pergi mas, dengar-dengar ke museum”.
“astaghfirullah”
kata Ahmad
“Makasih ya mas”
kata ahmad pula
“iya mas” kata
orang itu.
Ahmad meracau
sendiri “ aku koq jadi pelupa seperti ini” sambil memukul-mukul dinding.
Merasa menyesal
dengan apa yang terjadi, ahmad berjalan pelan meninggalkan ruangan itu sambil masih dengan
sedikit meracau tak jelas.
Melewati sebuah
ruangan Ahmad mendengar seseorang berkata “seseorang yang tak mau bersyukur,
maka dialah orang-orang yang merugi. Hidup ini harus selalu bersyukur dan
banyak orang yang tak bersyukur kepada tuhannya, sehingga hidupnya selalu dalam
kesulitan dan penuh penyesalan. Sedikit yang berkah lebih baik dari pada banyak
yang membawa bencana.”.
Sambil berjalan
Ahmad merenungi kata-kata itu, dan tiba-tiba Ahmad memutuskan untuk menemui
orang yang berbicara tadi, ia kembali keruangan yang ia lewati itu, tapi
malangnya dia tak menemui siapapun diruangan itu. Dalam hati Ahmad perasaan
semakin bergolak antara takut dan penasaran, “kemana ya orang yang ngomong tadi”
bisik ahmad.
Ahmad Berjalan
keluar menuju sebuah tempat yang biasa dia kunjungi, ya itu adalah musholla
kampus. ia pergi mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat dhuha dua rakaat
dan berdoa kepada Allah sambil mengadukan keluh kesahnya.
“ya, allah yang
maha kuasa, yang maha kaya, engkau adalah raja yang memiliki segalanya,
kekuasaanmu tidak terbatas, kekuataanmu tidak terhingga,kekayaanmu tak
terhitung. Aku datang mengadu kepadamu ya Allah, tunjuki aku dalam setiap
langkahku, agar setiap keputusanku benar, setiap perbuatanku terjaga dari buruk
sangka kepadamu ya Allah, aku memohon kepadamu ya Allah” ucap Ahmad dalam
doanya.
Setelah berdoa,
Ahmad pulang dengan sedikit ketenangan jiwa tapi masih bertanya dalam hati, “Siapa
orang yang berbicara tadi”
Bersambung...
Oleh : Abdur
Rasyid (Arif Fiver)
Copy Paste sertakan Link
0 komentar:
Posting Komentar