“SABAR DAN HARAP
MAKLUM”
pendidikan yang berbasis agama
merupakan sebuah konsep pendidikan yang sudah lama ada dinegeri ini. seiring berjalannya waktu disertai proses
kehidupan yang diharapkan membaik ,
menuntut agar pendidikan berbasis agama
lebih dikedepankan karena akan lebih nyata dalam pembinaan aspek moral dan
akhlak negeri ini.
Pendidikan berbasis agama
merupakan jawaban dari kegelisahan dan kegundahan bangsa ini terhadap runtuhnya
benteng moral generasinya, bagaimana tidak..? bangsa ini sudah sedemikian parah
kerusakannya, tapi tetap tidak diimbangi dengan perbaikan.
Tetapi miris , pendidikan
berbasis agama atau yang lebih populer disebut dengan madrasah / pesantren begitu tersudutkan dan
dipandang sebelah mata oleh negara, seakan-akan madrasah hanya menjadi anak
tiri yang terasingkan.
Madrasah-madrasah saat ini begitu
terpuruk, pasalnya dana BOS yang dianggarkan pemerintah belum juga cair di hampir
seluruh provinsi, padahal saat ini sudah masuk pertengahan triwulan ke 2, bahkan
pencairan untuk triwulan 1 saja belum terealisasi. Apa hendak dikata
karena begitulah potret pendidikan
dinegara ini dan tak mungkin bisa dipungkiri.
Jeritan-jeritan madrasah hanya
disahuti pelan dengan permohonan maaf dan ungkapan “harap maklum”, tapi
pernahkah mereka yang berkuasa merasakan bagaimana kondisi lahir dan bathin
madrasah saat ini, Negara menuntut agar pendidikan maju dengan menjunjung
tinggi moral dan adab, tapi disisi lain Negara menjatuhkan lembaga pendidikan
yang membina generasi menjadi manusia bermoral dan beradab tersebut dengan
mencekik lehernya, memiskinkan guru-gurunya, membuat kepala madrasahnya failit,
bahkan harus menjual dan menggadaikan harta bendanya.
Negeri ini sudah sulit dan akan
semakin sulit, bila tak ada perbaikan maka tolong jangan dihancurkan..
Anda-anda yang sedang duduk manis
diatas kursi empuk beralaskan permadani, mungkin anda tidak akan merasakan dan
mendengarkanya. Sebuah tangisan yang tak bersuara dan ungkapan pilu yang
tersirat dibalut dan dikemas dengan semboyan “IKHLAS
BERAMAL” sedang terjadi.
Semua hanya bisa mengatakan”
SABAR DAN HARAP MAKLUM”
Oleh RPS
0 komentar:
Posting Komentar