DALIL
DOA AKHIR TAHUN DAN AWAL TAHUN
SOAL:
“Apakah doa akhir tahun dan awal tahun ada dalilnya?
JAWAB:
“Ya jelas ada dalilnya. Masakan doa tidak ada dalilnya. Di dalam al-Qur’an
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ
يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (60)
“Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghafir : 60).
Ayat
di atas memberikan pesanan agar kita selalu berdoa kepada Allah, dan Allah
menjanjikan akan mengabulkan doa kita. Sedangkan orang yang sombong dari
menyembah-Nya seperti tidak mahu berdoa kepada-Nya, diancam dimasukkan ke
neraka Jahanam.
Perintah
berdoa dalam ayat di atas bersifat mutlak dan umum. Karena itu berdoa pada
akhir tahun dan awal tahun, masuk dalam keumuman perintah ayat tersebut.”
SOAL:
“Tapi dalil khusus akhir tahun dan awal tahun kok tidak ada.”
JAWAB:
“Ada, yaitu diqiyaskan dengan doa awal waktu dan akhir waktu. Misalnya doa pada
awal bulan dan akhir bulan. Dalam kitab-kitab hadits diriwayatkan:
DOA
AWAL BULAN
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ
النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ:
" اَللهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ
وَاْلإِسْلاَمِ رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ " رواه الدارمي والترمذي وقال: حديث
حسن
Dari
Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam apabila melihat hilal (bulan pada tanggal 1, 2 dan 3), maka beliau
berdoa: “Ya Allah, perlihatlah bulan ini kepada kami dengan kebahagiaan,
keimanan, keselamatan dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR.
al-Darimi [1730] dan al-Tirmidzi [3451]. Al-Tirmidzi berkata: “Hadits ini
hasan”.).
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ : "
اَللهُ أَكْبَرْ ، اَللّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ
وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ،
رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ ". رواه الدارمي
Dari
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam apabila melihat hilal, maka berdoa: “Allah Maha Besar. Ya Allah,
perlihatkanlah bulan ini kepada kami dengan keamanan, keimanan, keselamatan,
keislaman dan pertolongan pada apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan
kami dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR. al-Darimi [1729]).
عَنْ قَتَادَةَ ، أَنَّهُ بَلَغَهُ ، أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلىَّ
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ : " هِلاَلُ
خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، آَمَنْتُ
بِاللهِ الَّذِيْ خَلَقَكَ " ، ثلاث مرات ، ثم يقول : " اَلْحَمْدُ للهِ
الَّذِيْ ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا ". رواه ابو داود
Dari
Qatadah, bahwa telah sampai kepadanya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
apabila melihat hilal, maka berdoa: “Semoga bulan ini membawa kebaikan dan
petunjuk. Semoga bulan ini membawa kebaikan dan petunjuk. Semoga bulan ini membawa
kebaikan dan petunjuk. Aku beriman kepada Allah yang telah menciptakanmu.”
Sebanyak tiga kali, kemudian berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah
membawa pergi bulan ini, dan datang dengan bulan ini.” (HR. Abu Dawud [5092]).
Hadits-hadits
di atas menunjukkan anjuran membaca doa pada awal bulan, setelah perginya bulan
sebelumnya. Doa akhir tahun dan awal tahun, dianjurkan juga, dengan diqiyaskan
pada doa awal bulan di atas. Di sisi lain, dalam kitab-kitab hadits juga
disebutkan doa-doa yang dianjurkan pada awal terbitnya Matahari dan setelah
terbenamnya Matahari, sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab tentang doa dan
dzikir, seperti kitab al-Adzkar karya al-Imam an-Nawawi dan semacamnya. Wallahu
a’lam.
SOAL:
“Kalau dalil doa akhir tahun dan awal tahun tersebut didasarkan pada dalil
qiyas, apakah hal ini dibenarkan?”
JAWAB:
“Ya tentu dibenarkan. Qiyas dalam ibadah telah dilakukan oleh para ulama sejak
generasi salaf, para sahabat, ahli hadits dan para imam madzhab, termasuk Imam
Ahmad bin Hanbal, Imam al-Bukhari dan lain-lain.
Bahkan Syaikh Ibnu Baz juga banyak melakukan qiyas dalam
bab ibadah, sebagaimana dapat dibaca dalam sebagian fatwa-fatwa beliau.
SOAL:
“Apakah penjelasan khasiat doa akhir tahun dan awal tahun tersebut dapat
dibenarkan?”
JAWAB:
“Ya tentu saja dibenarkan. Khasiat ayat al-Qur’an, doa dan dzikir telah diakui
oleh seluruh ulama. Syaikh Ibnu Qayyimil Jauziyyah, murid terkemuka Syaikh Ibnu
Taimiyah, panutan kaum Wahabi-(bukan-Salafi), berkata:
وَمِنَ الْمَعْلُوْمِ أَنَّ بَعْضَ الْكَلامِ لَهُ خَوَاصُّ
وَمَنَافِعُ مُجَرَّبَةٌ فَمَا الظَّنُّ بِكَلامِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الَّذِيْ
فَضْلُهُ عَلَى كُلِّ كَلامٍ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى خَلْقِهِ الَّذِيْ هُوَ
الشِّفَاءُ التَّامُّ وَالْعِصْمَةُ النَّافِعَةُ وَالنُّوْرُ الْهَادِيْ
وَالرَّحْمَةُ العَامَّةُ الَّذِيْ لَوْ أُنْزِلَ عَلَى جَبَلٍ َتَصَدَّعَ مِنْ
عَظَمَتِهِ وَجَلالَتِهِ قَالَ تَعَالَى وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ
شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ للمؤمنين [ الإسراء: 82 ] وَ مِنْ هَا هُنَا لِبَيَانِ
الْجِنْسِ لاَ لِلتَّبْعِيْضِ هَذَا أَصَحُّ الْقَوْلَيْنِ. (ابن القيم، زاد
المعاد في هدي خير العباد، 2/162).
“Dan
telah dimaklumi bahwa sebagian perkataan manusia memiliki sekian banyak khasiat
dan aneka kemanfaatan yang dapat dibuktikan. Apalagi ayat-ayat al-Qur’an selaku
firman Allah, Tuhan semesta alam, yang keutamaannya atas semua perkataan sama
dengan keutamaan Allah atas semua makhluk-Nya. Tentu saja, ayat-ayat al-Qur’an
dapat berfungsi sebagai penyembuh yang sempurna, pelindung yang bermanfaat dari
segala marabahaya, cahaya yang memberi hidayah dan rahmat yang merata. Dan
andaikan al-Qur’an itu diturunkan kepada gunung, niscaya ia akan pecah karena
keagungannya. Allah telah berfirman: “Dan kami turunkan dari al-Qur’an suatu
yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. al-Isra’: 82).
Kata-kata “dari al-Qur’an”, dalam ayat ini untuk menjelaskan jenis, bukan
bermakna sebagian menurut pendapat yang paling benar. (Ibn al-Qayyim, Zad
al-Ma’ad, 2/162).
Perhatikan, dalam pernyataan di atas, Syaikh Ibnu
Qayyimil Jauziyyah menjelaskan bahwa khasiat doa dan dzikir termasuk hal yang
dimaklumi di kalangan umat Islam. Bagi yang tidak percaya dengan khasiat tersebut,
tangisilah dirinya, karena telah menyimpang dari kemakluman yang diakui dalam
agama.”
SOAL:
“Dari mana untuk mengetahui khasiat ayat al-Qur’an, doa dan dzikir?”
JAWAB:
“Sebahagian dari hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebahagian
juga dari pengalaman orang-orang soleh dan ilham yang diterima oleh para auliya
atau orang-orang yang ma’rifat kepada Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan
oleh al-Hafizh as-Suyuthi dalam al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an.”
SOAL:
“Apakah kepercayaan terhadap khasiat yang diperoleh dari kaum para auliya dan
orang-orang soeh tidak merosakkan akidah Islam.”
JAWAB:
“Tidak merosakkan. Bahkan mempercayai khasiat yang diperoleh dari pengalaman
dan ilham para auliya dan orang soleh termasuk bahagian dari akidah umat Islam.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Taimiyah dalam al-‘Aqidah
al-Wasithiyyah.”
SOAL:
“Siapa dari kalangan ulama yang menganjurkan doa akhir tahun dan awal tahun?”
JAWAB:
“Ya banyak sekali, terutama ulama Timur Tengah dan seluruh dunia. Anda boleh
baca dalam kitab Kanz al-Najah wa al-Surur fi al-Ad’iyah al-Ma’tsurah allati
Tasyrahu al-Shudur, karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Qudus al-Makki
al-Syafi’i, (1277-1335 H).”
Wallahu a’lam.
Sumber : Link FB
0 komentar:
Posting Komentar