Adapun tema khutbah kita kali ini
adalah sebagaimana yang diterangkan Allah dalam Al-qur’an surat al baqarah
ayat 2 :
ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا
رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ ٢
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertakwa.
Hadirin jama’ah
shalat jum’at yang dirahmati Allah
Al-qur’an
diturunkan 14 abad yang lalu kepada nabi kita, nabi Muhammad saw.sebagai
mukjizat bagi nabi, sebagai petunjuk ummat yang lalai, sebagai peringatan bagi
yang salah, sebagai ancaman bagi yang kafir. Dan kita ummat islam menjadi ummat
yang terpilih mendapatkan karunia ini, karena jika kita berpegang teguh pada
Al-Qur’an, kita tidak akan pernah tersesat selama-lamanya, baik didunia ini
maupun diakhirat nanti.
Pada khutbah kali
ini khatib mengangkat beberapa
pertanyaan atau ungkapan perasaan kita dalam mengarungi kehidupan ini,
dan Al-Qur’an telah menjawab pertanyaan dan ungkapan perasaan kita itu.
Pertanyaan yang sering kita
lontarkan dengan nada kekecewaan, yaitu :
1. KENAPA AKU DIUJI, KENAPA SEMUA
INI HARUS TERJADI ?
Kita sering mengucapkan kata-kata
ini, apalagi saat ditimpa musibah. Kita
telah beriman kepada Allah, tapi mengapa kita mendapatkan hal-hal yang sulit
dan sangat mengganggu fikiran kita. Allah Swt melalui kalamnya yang agung telah
menjawab ungkapan ini dengan firmannya dalam surat al-ankabut ayat 2 dan 3 :
أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن
يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ ٢ وَلَقَدۡ
فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۖ فَلَيَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ
وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱلۡكَٰذِبِينَ ٣
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi
3. Dan sesungguhnya
kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang
yang dusta.
Dari ayat ini,
Allah sebenarnya memberikan penjelasan bagi kita, bahwa iman itu bukan Hanya
dalam perkataan saja, melainkan harus meresap kedalam hati dan tercermin kepada
perbuatan dan tingkah laku sehari-hari.
Ungkapan lain yang sering kita
kontarkan adalah, pertanyaan kepada Allah,yaitu :
2. KENAPA SAYA MENGHADAPI UJIAN
SEBERAT INI?
Kita sering menghadapi msalah,
baik yang datAng dari kita maupun yang datang dari orang-orang disekeliling
kita, dan kata-kata ini sering terlontar begitu saja dari kita. Padahal Allah
juga telah menjawab pertanyaan ini dengan surat al-baqarah ayat 286 :
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ
نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.
Dengan ayat ini,
kita diperintah Allah agar jangan mengeluh, jangan merasa saya tidak mampu
menghadapinya atau kita merasa Allah tidak adil memberikan kesulitan dan kesusahan
kepada kita, naudzu billah tsumma naudzu billlahi min dzalik.
Ungkapan lain yang
sering kita lontarkan adalah :
3. AKU MERASA PUTUS ASA? BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
Saat ini kita sedang ditimpa
berbagai krisis, mulai dari krisis ekonomi, krisis social, hingga krisis moral.
Harga komoditas getah karet menurun dan tidak pernah naik, hasil komoditas
sawit mengurang jumlahnya, harga-harga pangan melonjak naik dan tak pernah
turun. Semua masalah yang kita hadapi bertubi tubi sehingga kita merasa
kehilangan arah dan terkadang kita bertanya dalam hati kita, BAGAIMANA AKU
HARUS MENGHADAPI SEMUA MASALAH INI?
Allah swt menjawab ungkapan kita
yang seperti ini dengan firmannya :
وَلَا تَهِنُواْ وَلَا
تَحۡزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ١٣٩
139. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ
تُفۡلِحُونَ ٢٠٠
200. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung
وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ
وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَٰشِعِينَ ٤٥
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu´
Dari ayat-ayat
tersebut, Allah swt menunjukkan jalan bagi kita, agar kita jangan bersikap
lemah, jangan kita bersedih hati, mari kita bersabar, dan terus menguatkan
kesabaran kita. Sabar disini bukan berarti kita diam membiarkan begitu saja,
tapi sabar disini adalah bagaimana kita melakukan yang terbaik yang yang bisa
kita berikan. Kemudian kita diminta untuk melaksanakan shalat, dengan harapan
melalui shalat kita doa dan harapan kita dikabulkan oleh Allah swt.
Ungkapan lain yang
sering kita kemukakan yaitu
4. KENAPA AKU TAK DAPAT APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN ?
Ketika kita sudah berusaha semaksimal
mungkin, kita telah melakukan yang terbaik yang kita bisa tapi hasilnya masih
belum sesuai dengan harapan.
Allah swt menjawab hal ini dengan
firmannya yang agung dalam surat Al
Baqarah ayat 216 :
…..
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن
تُحِبُّواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا
تَعۡلَمُونَ ٢١٦
216. ….. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
Kita semua pasti
berharap yang terbaik, tapi tidak semua harapan kita itu baik untuk kita.
Contohnya, kita semua berharap menjadi orang yang punya harta yang banyak, tapi
tidak semua diantara kita sanggup untuk mengelola amanah harta itu dan siap
mempertanggung jawabkannya dihadapan Allah nanti.
Ungkapan yang
selalu kita lontarkan yang lain adalah
5. KEPADA SIAPA LAGI AKU BERHARAP?
ketika semua usaha telah kita
lakukan, ketika upaya terbaik telah kita laksanakan, tapi tidak juga
menyelesaikan masalah kita. Maka kepada siapa lagi kita berharap, ini yang ada
dalam fikiran kita.
Allah menjawab keluhan kita ini
denga firmannya :
…حَسۡبِيَ
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِيمِ
١٢٩
129. ….."Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia.
Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ´Arsy yang
agung"
Kita sandarkan semua maslah kita
kepada Allah swt , kita serahkan hidup kita kepada Allah secara kaffah
(sempurna). Tanpa ada yang tersisa lagi dari kita. Biarka Allah yang mengatur
kita dengan kekuasaannya. Dan hal ini sebenarnya telah kita lakukan setiap hari
dalam shalat kita.
Oleh : RPS
0 komentar:
Posting Komentar