Home » » Khutbah 23 Januari 2015 (islam menjawab Permasalahan ummat)

Khutbah 23 Januari 2015 (islam menjawab Permasalahan ummat)

Written By pp ashshiddiqiyah on Jumat, 23 Januari 2015 | 14.09


Isi Khutbah dimasjid At-Taqwa Langga Payung Tanggal 23 Januari 2015

Adapun tema khutbah kita kali ini adalah sebagaimana yang diterangkan Allah dalam Al-qur’an surat al baqarah ayat  2 :
ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ ٢
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Hadirin jama’ah shalat jum’at yang dirahmati Allah
Al-qur’an diturunkan 14 abad yang lalu kepada nabi kita, nabi Muhammad saw.sebagai mukjizat bagi nabi, sebagai petunjuk ummat yang lalai, sebagai peringatan bagi yang salah, sebagai ancaman bagi yang kafir. Dan kita ummat islam menjadi ummat yang terpilih mendapatkan karunia ini, karena jika kita berpegang teguh pada Al-Qur’an, kita tidak akan pernah tersesat selama-lamanya, baik didunia ini maupun diakhirat nanti.
Pada khutbah kali ini khatib mengangkat beberapa  pertanyaan atau ungkapan perasaan kita dalam mengarungi kehidupan ini, dan Al-Qur’an telah menjawab pertanyaan dan ungkapan perasaan kita itu.
Pertanyaan yang sering kita lontarkan dengan nada kekecewaan, yaitu :

1.       KENAPA AKU DIUJI, KENAPA SEMUA  INI HARUS TERJADI ?

Kita sering mengucapkan kata-kata  ini, apalagi saat ditimpa musibah. Kita telah beriman kepada Allah, tapi mengapa kita mendapatkan hal-hal yang sulit dan sangat mengganggu fikiran kita. Allah Swt melalui kalamnya yang agung telah menjawab ungkapan ini dengan firmannya dalam surat al-ankabut  ayat 2 dan 3 :

 أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ ٢ وَلَقَدۡ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۖ فَلَيَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱلۡكَٰذِبِينَ ٣

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi
3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Dari ayat ini, Allah sebenarnya memberikan penjelasan bagi kita, bahwa iman itu bukan Hanya dalam perkataan saja, melainkan harus meresap kedalam hati dan tercermin kepada perbuatan dan tingkah laku sehari-hari.
Ungkapan lain yang sering kita kontarkan adalah, pertanyaan kepada Allah,yaitu :

2.        KENAPA SAYA MENGHADAPI UJIAN SEBERAT INI?

Kita sering menghadapi msalah, baik yang datAng dari kita maupun yang datang dari orang-orang disekeliling kita, dan kata-kata ini sering terlontar begitu saja dari kita. Padahal Allah juga telah menjawab pertanyaan ini dengan surat al-baqarah ayat 286 :

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Dengan ayat ini, kita diperintah Allah agar jangan mengeluh, jangan merasa saya tidak mampu menghadapinya atau kita merasa Allah tidak adil memberikan kesulitan dan kesusahan kepada kita, naudzu billah tsumma naudzu billlahi min dzalik.

Ungkapan lain yang sering kita lontarkan  adalah :

3.       AKU MERASA PUTUS ASA? BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
Saat ini kita sedang ditimpa berbagai krisis, mulai dari krisis ekonomi, krisis social, hingga krisis moral. Harga komoditas getah karet menurun dan tidak pernah naik, hasil komoditas sawit mengurang jumlahnya, harga-harga pangan melonjak naik dan tak pernah turun. Semua masalah yang kita hadapi bertubi tubi sehingga kita merasa kehilangan arah dan terkadang kita bertanya dalam hati kita, BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPI SEMUA MASALAH INI?

Allah swt menjawab ungkapan kita yang seperti ini  dengan firmannya :

وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ١٣٩

139. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٢٠٠

200. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung

وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَٰشِعِينَ ٤٥

45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´

Dari ayat-ayat tersebut, Allah swt menunjukkan jalan bagi kita, agar kita jangan bersikap lemah, jangan kita bersedih hati, mari kita bersabar, dan terus menguatkan kesabaran kita. Sabar disini bukan berarti kita diam membiarkan begitu saja, tapi sabar disini adalah bagaimana kita melakukan yang terbaik yang yang bisa kita berikan. Kemudian kita diminta untuk melaksanakan shalat, dengan harapan melalui shalat kita doa dan harapan kita dikabulkan oleh Allah swt.

Ungkapan lain yang sering kita kemukakan yaitu

4.       KENAPA AKU TAK DAPAT APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN ?

Ketika kita sudah berusaha semaksimal mungkin, kita telah melakukan yang terbaik yang kita bisa tapi hasilnya masih belum sesuai dengan harapan.

Allah swt menjawab hal ini dengan firmannya yang agung  dalam surat Al Baqarah ayat 216 :

….. وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡ‍ٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡ‍ٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ ٢١٦

216. ….. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui

Kita semua pasti berharap yang terbaik, tapi tidak semua harapan kita itu baik untuk kita. Contohnya, kita semua berharap menjadi orang yang punya harta yang banyak, tapi tidak semua diantara kita sanggup untuk mengelola amanah harta itu dan siap mempertanggung jawabkannya dihadapan Allah nanti.

Ungkapan yang selalu kita lontarkan yang lain adalah

5.       KEPADA SIAPA LAGI AKU BERHARAP?

ketika semua usaha telah kita lakukan, ketika upaya terbaik telah kita laksanakan, tapi tidak juga menyelesaikan masalah kita. Maka kepada siapa lagi kita berharap, ini yang ada dalam fikiran kita.
Allah menjawab keluhan kita ini denga firmannya :

حَسۡبِيَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِيمِ ١٢٩

129. ….."Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ´Arsy yang agung"

Kita sandarkan semua maslah kita kepada Allah swt , kita serahkan hidup kita kepada Allah secara kaffah (sempurna). Tanpa ada yang tersisa lagi dari kita. Biarka Allah yang mengatur kita dengan kekuasaannya. Dan hal ini sebenarnya telah kita lakukan setiap hari dalam shalat kita.



Oleh : RPS



Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Official
Copyright © 2020. PP.ASHSHIDDIQIYAH SIMANDIANGIN - All Rights Reserved
Published by Ponpes Ashshiddiqiyah