Nasihat-nasihat
Uwais al-Qorn
Maksudnya
adalah apabila seseorang sudah ma‟rifat kepada Allâh Swt. (pokok), maka akan
mudah baginya semua mahluk (cabang)
Maksudnya
adalah keselamatan itu ada pada menyendiri (secara ruhani bukan secara jasadi)
Maksudnya
adalah ingatlah kepada kematian dan janganlah ingat pada kehidupan dunia dan
ingatlah hanya Allâh Swt. Semata
Janganlah
mengharap kehidupan setelah mati. Maksudnya adalah membekali hidup untuk
menyongsong kematian.
-
Aku mencari kedudukan, maka aku temukan kedudukanku di dalam sifat tawadhu‟.
-
Aku mencari kepemimpinan, maka aku temukan kepemimpinan itu dalam (memberi)
nasihat kepada orang.
-
Aku mencari keagungan, maka aku temukan keagungan di dalam sifat fakir.
-
Aku mencari sunnah dan aku temukan sunnah itu di dalam sifat takwa.
-
Aku mencari kemuliaan, maka aku temukan kemuliaan itu dalam sifat qona‟ah.
-
Aku mencari kenyamanan maka aku temukan kenyamanan itu dalam sifat zuhud.
-
Ingatlah kepada kematian.
-
Jika kamu mampu (untuk) tidak memisahkan hatimu dengan air mata, maka
lakukanlah.
-
Bernadzarlah kepada kaummu ketika kamu kembali kepada mereka.
-
Dan bersungguh-sungguhlah dalam (menghidupi) dirimu.
-
Takutlah meninggalkan (sholat) jamaah.
-
Kamu meninggalkan agamamu sedangkan kamu tidak menyadarinya. Kemudian kamu mati
dan masuk neraka pada hari kiamat, (al-Din al-Attar, Tadzkirat al-Auliyâ‟.
Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2010. halaman: 54-55).
Penjelasan:
Sebagian wali Allâh Swt. diberi julukan Uwais. Artinya tidak membutuhkan
bimbingan dari seorang guru, karena Uwais adalah Faidhul Ilahi (anugerah
Ilahi) tanpa perantara orang lain dan berkah cahaya kenabian. Derajat ini
adalah maqâm yang sangat tinggi sebagaimana firman Allâh Swt:
Maka
intisab Tharîqahnya secara hakikat langsung kepada Allâh Swt. dan proses
suluknya sesuai dengan suluk Nabi sebagaimana sabda Nabi Saw:
Tuhanku
telah mendidikku, maka Allâh Swt. lah yang memperbaiki adabku.
Sumber : Sabilus Salikin: Ensiklopedi
Tharîqah/Tashawwuf
0 komentar:
Posting Komentar