DARAH
ISTIHADLAH
1.
Pengertian Darah Istihadlah
Yang dinamakan darah istihadlah adalah darah penyakit yang
keluar dari vagina perempuan dibukan harinya haid, artinya kurang dari sehari
semalam atau lebih dari lima belas hari, dan bukan diharinya nifas, artinya
melewati enam puluh hari.
Perempuan yang mengeluarkan darah istihadlah dinamakan Mustahadlah,
yang hukumnya sama seperti orang yang beser (selalu mengeluarkan hadats),
artinya masih ber-kewajiban melakukan sholat dan puasa, boleh disetubuhi karena
dlarurat, sebelum berwudlu wajib mencuci vaginanya dan jika dalam keadaan tidak
berpuasa wajib bagi dia untuk menyumbat vaginanya dengan kapas atau yang lain,
mengikatnya dengan kencang, dan wajib cepat-cepat melakukan sholat. Seandainya
tidak cepat-cepat sholat maka dia wajib mengulang wudlunya, selama tidak
cepat-cepatnya dia sholat itu bukan demi kemaslahatan sholat seperti menutup
aurat dan menanti berjama’ah. Dan wudlunya harus dilakukan setelah masuk-nya
waktu sholat dan wudhunya itu hanya untuk satu sholat fardlu dan boleh
melakukan sholat sunnah sebanyak yang dia mau. Setiap satu fardlu, wajib bagi
dia untuk memperbaharui wudlunya, mencuci vaginanya, menyumbat dan lain-lainya,
sekiranya banyak terkena darah.
Seandainya darah istihadlah berhenti setelah wudlu, maka
perempuan itu harus meng-ulang mencuci vaginanya, mengulang wudlunya dan wajib
mengulang sholat yang dilakukan dengan menggunakan wudlu yang pertama. Demikian
itu, sekiranya didalam berhentinya darah itu cukup untuk melakukan bersuci dan
sholat, sebab darah itu tidak keluar lagi atau keluar lagi tapi didalam masanya
darah tidak keluar masih cukup untuk bersuci dan sholat.
Namun seandainya didalam masanya darah
tidak keluar itu tidak cukup untuk melakukan bersuci dan sholat, maka dia tidak
diwajibkan untuk mengulang bersuci dan sholatnya. Wallahu a’lam.
2. Pembagian Mustahadlah
Jika perempuan mengeluarkan darah haid selama 2 hari
kemudian berhenti selama 10 hari lalu keluar lagi selama 3 hari, maka itu semua
dinamakan haid, meskipun hari tidak keluarnya darah juga dihukumi haid.
Jika perempuan
mengeluarkan darah selama 3 hari kemudian berhenti selama 12 hari lalu keluar
lagi selama 3 hari, maka darah yang keluar pada 3 hari yang terakhir dinamakan
darah istihadlah. Adapun darah yang keluar pada 3 hari yang pertama dan 12 hari
yang ada ditengah dinamakan haid.
Jika perempun mengeluarkan darah lebih dari 15 hari, maka
perlu dilihat terlebih dahulu, karena perempauan yang mengeluarkan darah itu
ada kalanya,
a. Mubtada’ah mumayyizah, artinya baru me-ngeluarkan
darah dan dia bisa membedakan darah kuat dan darah lemah.
b. Mubtada’ah ghairu mumayyizah,
artinya baru mengeluarkan darah dan dia tidak bisa membedakan darah kuat dan
lemah, namun diketahuinya darah hanya satu sifat.
c. Mu’tadah ghairu mumayyizah,
artinya sudah pernah haid dan suci serta dia meng-ingat pada kira-kiranya waktu
haid dan suci, namun tahuya dia pada darah hanya satu sifat.
d. Mu’tadah mumayyizah, artinya sudah
pernah haid dan suci, dan dia bisa mem-bedakan darah kuat dan lemah.
e. Mutahayyiroh, artinya sudah pernah haid dan
suci, dan dia lupa pada kira-kiranya haid atau waktunya haid atau lupa pada
kira-kiranya dan waktunya haid.
Jika yang mengeluarkan darah adalah mubtada’ah mumayyizah,
maka darah yang dihitung sebagai haid adalah darah yang kuat, jika keluarnya
darah itu tidak kurang dari sehari semalam dan tidak melebihi 15 hari. Dan
darah yang dihitung istihdlah adalah darah yang lemah, jika keluarnya darah itu
tidak kurang dari 15 hari secara berurutan.
Jadi, jika ada perempuan baru mengeluarkan darah dan
berwarna hitam selama 6 hari lalu mengeluarkan darah merah selama 15 hari ke
atas, maka yang dihitung sebagai haid adalah darah hitam selama 6 hari
sedangkan darah merah dihitung istihadlah.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan berwarna
hitam selama 5 hari lalu menge-luarkan
darah merah selama 5 hari kemudian mengeluarkan darah merah kekuning-kuningan
selama 5 hari lalu mengeluarkan darah kuning secara terus menerus, maka yang
dihitung sebagai haid adalah darah hitam, darah merah dan darah merah
kekuning-kuningan, sedang-kan darah kuning dihitung istihadlah.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan berwarna merah
selama 5 hari lalu menge-luarkan darah hitam selama 5 hari lalu menge-luarkan
darah merah lagi terus-menerus sampai akhir satu bulan, maka yang dihitung
sebagai haid adalah darah hitam selama 5 hari yang ada di tengah.
Jika perempuan baru
mengeluarkan darah dan berwarna merah selama 15 hari lalu menge-luarkan darah
hitam selama 15 hari, maka yang dihitung sebagai haid adalah darah hitam selama
15 hari.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan berwarna
hitam selama 10 hari lalu menge-luarkan
darah merah selama 6 hari, maka yang
dihitung sebagai haid adalah darah hitam selama 10 hari.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan berwarna
hitam selama 5 hari lalu menge-luarkan
darah merah selama 5 hari lalu menge-luarkan darah kuning terus-menerus, maka darah
yang dihitung sebagai haid adalah darah hitam selama 5 hari dan darah merah 5
hari.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan berwarna hitam
selama 5 hari lalu menge-luarkan darah kuning selama 5 hari lalu menge-luarkan
darah merah terus-menerus, maka yang dihitung haid adalah darah hitam selama 5
hari.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan berwarna hitam
sehari semalam lalu ber-henti sehari semalam lalu dia mengeluarkan darah hitam
lagi sehari semalam lalu berhenti lagi sehari semalam seperti itu berlangsung
sampai 15 hari lalu mengeluarkan darah merah secara terus-menerus sampai 15
hari, maka yang dihitung sebagai haid adalah 15 hari yang pertama.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah
dan berwarna hitam selama sehari semalam
lalu mengeluarkan darah merah sehari semalam lalu mengeluarkan darah hitam lagi
sehari semalam lalu mengeluarkan darah merah lagi sehari semalam, bergantian
sampai 15 hari, kemudian keluar darah merah terus-menerus, maka yang dihitung
sebagai haid adalah 15 hari yang pertama.
Jika yang mengeluarkan darah istihadlah adalah mubtada’ah
ghairu mumayyizah atau mumayyizah, artinya perempuan yang baru
mengeluarkan darah dan tidak tahu bedanya darah atau tahu bedanya darah tapi
dia tidak menetapi syaratnya mengembalikan pada membedakan darah, maka jika
terjadi seperti itu yang dihitung haid hanyalah sehari semalam dan 29 hari
sisanya dihitung suci, jika perempuan itu tahu waktunya permulaannya darah. Dan
jika dia tidak tahu waktu permulaannya darah, maka dia seperti wanita mutahayyirah
yang nanti akan dijelaskan. Insya Allah.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan darah keluar
secara terus-menerus tanpa terputus dan dia masih ingat permulaan keluar-nya
darah, maka yang dihitung haid hanya sehari semalam. Tapi dia supaya bersabar
terlebih dahulu jangan keburu mandi dan sholat sampai 15 hari didalam bulan
pertama, mungkin nanti darahnya akan berhenti. Dan setelah lewat 15 hari maka
supaya dia mandi wajib dan meng-qodlo’ sholat yang dia tinggalkan sehari
semalam. Sedangkan dibulan kedua supaya dia mandi setelah lewatnya waktu sehari
semalam.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan berwarna hitam
selama kurang dari sehari semalam lalu mengeluarkan darah merah terus-menerus,
maka yang dihitung haid hanya sehari semalam.
Jika perempuan baru
mengeluarkan darah dan berwarna hitam selama sehari semalam lalu keluar darah
merah selama 14 hari lalu keluar darah hitam sehari semalam, maka yang di-hitung
haid adalah sehari semalam yang pertama.
Jika perempuan baru mengeluarkan darah dan berwarna merah
yang keluarnya darah itu sampai 15 hari lalu keluar darah hitam terus-menerus,
maka yang dihitung haid adalah sehari semalam setiap bulannya.
Jika perempuan yang mengeluarkan darah istihadlah adalah
perempuan mu’tadah ghairu mumayyizah, artinya perempuan yang sudah
pernah haid dan suci, dan dia masih ingat pada haid dan sucinya namun tidak
bisa membedakan darah, maka yang seperti itu yang dihitung haid adalah
kebiasaan dia mengeluarkan darah, jika kebiasaan dia mengeluarkan darah adalah
cocok (artinya tidak berbeda), atau berbeda kebiasaan-nya tapi masih urut dan
dia tahu urutannya, seperti ada perempuan sudah pernah menge-luarkan darah
selama 6 hari dan suci 24 hari lalu tiba-tiba dia mengeluarkan darah lebih dari
15 hari, maka yang dihitung haid adalah darah 6 hari saja.
Jika ada perempuan sudah pernah menge-luarkan darah haid
selama 7 hari dan suci 23 hari, lalu tiba-tiba dia mengeluarkan darah istihadlah,
maka yang dihitung haid adalah 7 hari. Tetapi dipermulaan dia mengeluarkan
darah istihadlah dia jangan mandi dan sholat dahulu sampai lewat 15 hari. Dan
setelah lewat 15 hari maka dia mandi dan mengqodlo’ sholat yang tertinggal
selama 7 hari. Sedangkan di bulan kedua supaya dia mandi setelah lewatnya masa
kebiasaan dia haid, yaitu 7 hari.
Jika ada perempuan mengeluarkan darah haid dibulan pertama
selama 3 hari, dibulan kedua 5 hari, dibulan ketiga 7 hari, dibulan keempat 3
hari lagi, dibulan kelima 5 hari dan dibulan keenam 7 hari kemudian dibulan
ketujuh dia mengeluarkan darah istihadlah, maka yang dihitung haid adalah 3
hari, dibulan kedelapan yang dihitung haid adalah 5 hari dan dibulan kesembilan
yang dihitung haid adalah 7 hari dan begitu seterusnya sesuai dengan putaran,
seandainya dia masih ingat urutannya.
Dan jika masa kebiasaan keluarnya darah tidak urut dan dia
tidak ingat pada giliran yang terakhir atau urut tapi tidak berulang-ulang
putarannya dan dia tidak ingat urutannya, maka yang dihitung haid adalah
giliran yang paling sedikit. Jadi, dia mandi ketika lewat giliran yang paling
sedikit, tapi dia juga harus mandi lagi setelah sampai pada giliran yang kedua
dan mandi lagi setelah lewat giliran ketiga untuk ber-hati-hati seandainya
berhentinya darah seperti kebiasaan giliran kedua dan ketiga.
Misalnya, jika perempuan mengeluarkan darah haid dibulan
pertama 3 hari, dibulan kedua 5 hari, dibulan ketiga 7 hari, dibulan keempat 7 hari,
dibulan kelima 3 hari dan di bulan keenam 5 hari kemudian dibulan ketujuh dia
mengeluarkan darah istihadlah dan dia lupa pada giliran yang terakhir, maka
yang dihitung haid adalah giliran yang paling sedikit, yaitu 3 hari. Jadi, dia
harus mandi setelah lewatnya 3 hari dan mandi lagi setelah lewatnya 5 hari dan
mandi lagi setelah lewatnya 7 hari.
Jika ada perempuan dibulan pertama me-ngeluarkan darah haid
5 hari, bulan kedua 7 hari, bulan ketiga 9 hari lalu dibulan keempat dia
mengeluarkan darah istihadlah dan dia lupa pada giliran yang terakhir, maka
yang dihitung haid adalah 5 hari.
Jika ada perempuan
mengeluarkan darah haid dibulan pertama 3 hari, dibulan kedua 5 hari, dibulan
ketiga 7 hari, dibulan keempat kembali 3 hari, dibulan kelima 5 hari, dibulan
keenam 7 hari kemudian dibulan ketujuh dia mengeluarkan istihadlah dan dia lupa
pada urutan keluarnya darah yang telah lalu, artinya dia tidak ingat pada
urutan kebiasaan keluarnya darah, maka yang dihitung haid adalah 3 hari. Jadi,
dia harus mandi setelah berlalunya 3 hari dan mandi lagi setelah 5 hari dan
mandi lagi setelah 7 hari.
Jika ada perempuan mengeluarkan darah haid dibulan pertama 5
hari, dibulan kedua 7 hari, dibulan ketiga 9 hari, dibulan keempat kembali 9
hari, dibulan kelima 5 hari, dibulan keenam 7 hari kemudian di bulan ketujuh
dia mengeluarkan darah istihadlah dan dia masih ingat pada giliran yang
terakhir, maka yang dihitung haid adalah giliran yang terakhir, yaitu 7 hari.
Jika ada perempuan mengeluarkan darah
haid dibulan pertama 3 hari, dibulan kedua 5 hari, dibulan ketiga 7 hari lalu
dibulan keempat dia mengeluarkan darah istihadlah dan dia masih ingat pada
giliran yang terakhir, maka yang dihitung darah haid adalah giliran yang
terakhir, yaitu 7 hari.
(Far’u):
Jika ada perempuan biasanya kalau haid selama 7 hari.
Tiba-tiba mengeluarkan darah sampai 15 hari, maka 15 hari itu semuanya di-hitung
darah haid.
Jika ada perempuan biasanya kalau haid selama 6 hari lalu
dia mengeluarkan darah sehari semalam lalu berhenti sehari semalam kemudian
keluar lagi sehari semalam, seperti itu terjadi hingga 15 hari, maka semuanya
dihitung darah haid.
Jika ada perempuan mengeluarkan darah 3 hari lalu berhenti 3
hari kemudian keluar lagi 12 hari, maka yang dihitung darah haid adalah darah 3
hari yang ada didepan.
Jika ada perempuan mengeluarkan darah 12 hari lalu berhenti
3 hari lalu keluar lagi 3 hari, maka yang dihitung darah haid adalah darah 12
hari yang ada didepan.
Jika perempuan yang
mengeluarkan darah istihadlah adalah mu’tadah mumayyizah, arti-nya
perempuan yang sudah pernah haid, artinya sudah punya kebiasaan haid, dan dia
tahu beda-nya darah, maka yang dihukumi haid adalah darah yang kuat bukan
kebiasaan dia menge-luarkan darah, yaitu sekiranya antara kebiasaan keluar
darahnya dan darah kuat itu tidak disisipi waktu 15 hari ke atas. Dan jika disisipi
waktu 15 hari ke atas, maka yang dihitung darah haid adalah kira-kiranya
kebiasaan darahnya keluar, seperti permasalahan dibawah ini,
Jika ada perempuan kebiasaan dia haid adalah 5 hari,
tiba-tiba dia mengeluarkan darah hitam selama 10 hari lalu dia mengeluarkan
darah merah 20 hari, maka yang dihitung darah haid adalah darah hitam 10
hari.
Jika ada perempuan kebiasaan dia haid adalah 5 hari,
tiba-tiba setelah mengeluarkan darah kebiasaannya selama 5 hari dia menge-luarkan
darah merah 20 hari lalu mengeluarkan darah hitam 5 hari lalu darah merah lagi
5 hari, maka yang dihitung darah haid adalah 5 hari yang di depan, karena sudah
menjadi kebiasaan, dan darah hitam 5 hari yang ada dibelakang, karena kuatnya
darah. Adapun darah merah 20 hari dihitung istihadloh.
Jika ada perempuan kebiasaan dia haid adalah 5 hari,
tiba-tiba setelah mengeluarkan darah kebiasaannya selama 5 hari dia menge-luarkan
darah lebih kuat terus-menerus, maka yang dihitung haid adalah darah kebiasaan
5 hari setiap bulan.
Jika ada perempuan
kebiasaan dia haid adalah 15 hari, tiba-tiba setelah dia menge-luarkan darah
kebiasaannya selama 15 hari dia mengeluarkan darah lebih kuat 15 hari lagi,
maka yang dihitung darah haid adalah darah yang lebih kuat.
Jika ada perempuan kebiasaan dia haid adalah 15 hari,
tiba-tiba setelah dia menge-luarkan darah kebiasaannya selama 15 hari dia
mengeluarkan darah lebih kuat terus-menerus, maka dia jangan mandi dahulu
menanti sampai 45 hari, yaitu kumpulnya dengan darah kebiasaan 15 hari. Setelah
sampai 45 hari, maka dia melakukan mandi wajib lalu menqodlo’ sholat 15 hari
yang ada ditengah, sedangkan darah 15 hari yang ada didepan dan belakang
dihitung darah haid.
Jika ada perempuan kebiasaan haidnya 5
hari. Disitu dia mengeluarkan darah 5 hari lalu berhenti 14 hari lalu keluar
lagi terus-menerus, maka darah 5 hari itu dihitung haid, darah sehari semalam
setelah 14 hari dihitung istihadlah dan 5 hari setelah sehari semalam itu
termasuk haid dan 15 hari setelah 5 hari itu dihitung istihadlah dan seperti
itu seterusnya.
(Far’u):
Seandainya ada perempuan mengeluarkan
darah hitam 7 hari lalu mengeluarkan darah merah 7 hari lalu mengeluarkan darah
hitam lagi 7 hari, maka yang dihitung haid adalah darah hitam 7 hari yang ada
didepan dan darah merah 7 hari ditengah.
Jika yang mengeluarkan darah istihadlah adalah mutahayyirah,
artinya perempuan yang punya kebiasaan haid dan dia lupa pada kira-kira
kebiasaannya atau waktunya, maka hukum-nya sama seperti perempuan haid (didalam
keharaman disetubuhi, dijadikan untuk ber-senang-senang, membaca al-Qur’an
diselain sholat, membawa mushaf dan menyentuhnya), tetapi tidak haram dicerai,
melakukan ibadah yang ada niatnya seperti sholat, puasa dan thawaf, baik fardlu
maupun sunnah.
Dan lagi dia harus mandi untuk setiap shalat fardlu setelah
masuk waktunya shalat fardlu, jika dia tidak ingat waktunya berhenti ketika
belum istihadlah. Jika dia ingat waktunya ber-henti, seperti misalnya waktu
terbenamnya matahari, maka dia harus mandi sewaktu matahari terbenam lalu
cepat-cepat melakukan shalat maghrib. Jika dia tidak cepat-cepat melakukan shalat
maghrib maka dia harus wudlu, sekiranya tidak cepat-cepatnya dia itu bukan
karena kemaslahatan shalat, dan dia harus wudlu untuk setiap fardlu.
Dan lagi perempuan mutahayyirah itu harus tetap
melakukan puasa Ramadlan, karena ada kemungkinan sucinya dia, kemudian puasa
lagi sebulan penuh (yaitu 30 hari). Dan hasil puasanya setiap bulan adalah 14
hari. Jadi, penjumlahan puasa 2 bulan adalah 28 hari, maka masih kurang 2 hari.
Makanya adanya puasa yang sah hanya 14 hari setiap bulannya, karena perempuan
mutahayyirah mungkin haid 15 hari.
Jadi, seandainya sehari semalam dia menge-luarkan darah dan
sehari semalam berhenti, begitu terjadi berulang-ulang sampai 15 hari, maka
harinya berhenti ada 7 hari dan harinya keluar darah ada 8 hari. Jumlah setiap
sebulan harinya berhenti adalah 14 hari dan harinya keluar adalah 16 hari.
Contoh jadwalnya seperti dibawah ini,
Keluar
|
Keluar
|
Keluar
|
||
Keluar
|
Keluar
|
|||
Keluar
|
Keluar
|
Keluar
|
Dan ketika puasa dari perempuan mutahayyirah kurang 2 hari,
maka cara meng-qodlo’nya adalah dia puasa 3 hari di permulaan 18 hari dan 3
hari lagi diakhir 18 hari supaya bisa hasil mengqodlo’ puasa 2 hari. Karena
haid ketika datangnya ditanggal 1, maka berhentinya pasti hari tanggal 16.
Jadi, yang hasil sah puasa-nya adalah hari tanggal 17 dan 18.
Dan jika datangnya
haid tanggal 2, maka berhentinya tanggal 17. Jadi, yang hasil puasa adalah
tanggal 1 dan puasa tanggal 18. Jika datangnya haid tanggal 3 maka yang sah
puasa-nya adalah tanggal 1 dan 2. Jika datangnya haid tanggal 16 maka yang sah
puasanya adalah tanggal 2 dan 3. Jika datangnya haid tanggal 17 maka yang sah
puasanya adalah tanggal 16 dan 3. Jika datangnya haid tanggal 18 maka yang sah
puasanya adalah tanggal 16 dan 17, seperti contoh tabel dibawah ini.
1.
Puasa
1
Keluar
|
4
|
7
|
10
|
13
|
Puasa
16
|
|
Puasa
2
|
5
|
8
|
11
|
14
|
Puasa
17
|
Sah
|
Puasa
3
|
6
|
9
|
12
|
15
|
Puasa
18
|
Sah
|
2.
Sah
|
Puasa
1
|
4
|
7
|
10
|
13
|
Puasa
16
|
|
Puasa
2
Keluar
|
5
|
8
|
11
|
14
|
Puasa
17
|
||
Puasa
3
|
6
|
9
|
12
|
15
|
Puasa
18
|
Sah
|
3.
Sah
|
Puasa
1
|
4
|
7
|
10
|
13
|
Puasa
16
|
Sah
|
Puasa
2
|
5
|
8
|
11
|
14
|
Puasa
17
|
Puasa
3
Keluar
|
6
|
9
|
12
|
15
|
Puasa
18
|
4.
Puasa
16
Keluar
|
19
|
22
|
25
|
28
|
Puasa
1
|
|
Puasa
17
|
20
|
23
|
26
|
29
|
Puasa
2
|
Sah
|
Puasa
18
|
21
|
24
|
27
|
30
|
Puasa
3
|
Sah
|
5.
Sah
|
Puasa
16
|
19
|
22
|
25
|
28
|
Puasa
1
|
|
Puasa
17
Keluar
|
20
|
23
|
26
|
29
|
Puasa
2
|
||
Puasa
18
|
21
|
24
|
27
|
30
|
Puasa
3
|
Sah
|
6.
Sah
|
Puasa
16
|
19
|
22
|
25
|
28
|
Puasa
1
|
Sah
|
Puasa
17
|
20
|
23
|
26
|
29
|
Puasa
2
|
Puasa
18
Keluar
|
21
|
24
|
27
|
30
|
Puasa
3
|
0 komentar:
Posting Komentar